Setelah Menang Perang Tanpa Senjata, Prajurit TNI AD Bawa Pulang Sukacita, 516 Warga Ndao Terima BLT Migor

NDAO NUSE, ROLLE.id–Selama dua hari berturut-turut, sejumlah prajurit TNI AD, dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1627/Rote Ndao, menduduki pulau Ndao. Di pulau yang masih terpencil itu, dijalani peperangan tanpa senjata.

Dengan menjalani serentetan perang, akhirnya prajurit TNI AD memenangkanya. Hasil tersebut diperoleh dari semangat juang yang mengalir dalam jiwa kesatria sebagai prajurit sejati.

Mereka berhasil menaklukan sejumlah keterbatasan yang ada di pulau Ndao. Yang kemudian membuahkan rasa sukacita sebagai bayaran terhadap proses yang melelahkan.

Mereka adalah, Kapten (Inf) Suparmin, Komandan Rayon Militer (Danramil) 1627-03/Batutua, Kepala Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kapten (Inf) Horiyanto, dengan 12 prajurit lainnya.

Yakni, Peltu Suranto, Pelda Dominggus, Sertu Yandri Selano, Sertu Richard Lonameo, Sertu Andi, Serda Alex, Serda Ali. Selanjutnya, Kopda Koten, Kopda Alis Sinlae, Kopda Riqab Sulaiman, Pratu Mizan dan Pratu Wahid.

Dandim 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, pada proses turun dari perahu setelah tiba di pulau Ndao, Jumat (3/6). Foto : Dok. ROTE MALOLE

Karena terkendala keterbatasan yang begitu kompleks, akhirnya pulau Ndao, yang terpencil itu, dijangkau untuk kedua kalinya. Yang kali ini adalah untuk menyalur Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT Migor) kepada masyarakat yang terdata sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan tersebut.

Dengan proses penyalurannya, mulai dilakukan pada Jumat (3/6) dan Sabtu (4/6). Sebanyak 516 warga secara langsung telah menerima hak yang dialokasikan oleh negara melalui BLT Migor. Dan TNI AD atau Kodim 1627/Rote Ndao, dipercayakan untuk menyalurkan, sebagaimana bantuan yang sebelumnya telah disalurkan kepada Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BTPKLWN).

Alasan untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di pulau Ndao, oleh Kodim 1627/Rote Ndao, adalah semata-semata untuk membantu. Sehingga bantuan yang diterima, bisa dimanfaatkan sesuai peruntukannya.

“Seandainya masyarakat dari Ndao yang terima bantuan ini di Koramil 1627-03/Batutua, maka sudah berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan. Ongkos kapal, ojek, belum lagi makan dan minum,” kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, kepada ROTE MALOLE, di saat memantau penyaluran BLT Migor di Kantor Camat Ndao Nuse, Jumat (3/6).

Dandim Bayu, kemudian mencoba mengestimasikan biaya yang dikeluarkan khusus dari masyarakat pulau Ndao untuk menerima bantuan tersebut. Yang kemudian, setelah menerima, disebutnya bahwa, biaya uang yang dibantukan pemerintah, habis terpakai di perjalanan.

Proses penyaluran BLT Migor, yang dilakukan hingga malam hari, Jumat (3/6). Foto : Dok. ROTE MALOLE

“Coba kita hitung, ongkos perahu misalnya Rp. 50.00, ojek juga Rp. 50.000, berarti kalau bolak-balik sudah habis Rp. 200.000. Belum lagi makan dan minum, tarulah Rp. 50.000, berapa yang dibawa pulang. Sementara yang uang diterima hanya Rp. 300.000. Trus apa yang mau diharapkan dari uang yang kita bantu?,” ungkapnya.

“Syukur-syukur masih ada sisa yang bisa dibawa pulang. Kalau tidak, habis sudah uangnya di jalan. Makanya, kami berinisiatif, biar kami yang ke pulau Ndao. Karena kalau masyarakat yang ditunggu datang kan repot jadinya,” tambahnya.

Menurutnya, semua jenis bantuan yang diberikan kepada warga, sejatinya tidak ada lagi kesulitan untuk mengaksesnya. Sebab, dari kesusahan masyarakatlah, pemerintah kemudian mengalokasikan bantuan, baik berupa uang tunai juga dalam bentuk lainnya.

“Keputusanya ada di kita-kita, mau tidak menjadi solusi terhadap kesulitan yang dihadapi. Karena namanya bantuan, berarti pihak yang dibantu itu sedang susah, jangan lagi dibuat tambah susah. Kasihan, nanti kita tidak bisa jawab makna yang sebenarnya dari bantuan itu sendiri,” kata Dandim Bayu.

Sementara itu, Komandan Pos Ndao Nuse, Sertu Herman Muskananfola, mengungkapkan kelegaannya. Bahwa, dengan beragam keterbatasan yang ada di wilayah tugasnya, dimaklumi dalam kunjungan komandanya, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan.

DanPos Ndao Nuse, Sertu Herman, sesaat sebelum memobilisasi barang bawaan, serta sesama anggota TNI AD menggunakan kendaraan roda tiga, Jumat (3/6). Foto : Dok. ROTE MALOLE

Hal tersebut menurutnya, membawa sukacita tersendiri baik secara khusus terhadpnya juga kepada masyarakat. Yang disebutnya, alam seolah merestui kehadiran pucuk pimpinan TNI AD di pulau Ndao.

“Sudah dua kali Komandan datang di pulau Ndao, harus turun hujan. Jadi orang Ndao bilang itu biasanya hanya untuk orang-orang tertentu yang datang bawa berkat. Karena waktu komandan turun perahu, ada panas sekali, tapi setelah itu turun hujan,” kata Komandan Pos (Dan Pos) Ndao Nuse, Sertu Herman Muskananfola.

“Biar hujan sonde (tidak) deras, tapi sudah buat dingin. Makanya, orang Ndao yakini kalau kedatangan komandan itu bawa suasana yang sejuk. Dan yang paling penting adalah Komandan sangat maklum dan berbaur dengan semua keterbatasan di sini. Itulah yang buat masyarakat bangga, apalagi pemilik rumah tempat komandan nginap,” sambungnya.

Sedangkan, terhadap progres penyaluran BLT Migor, Kepala Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kapt (Inf) Horiyanto, mengatakan, diselesaikan pada hari ke-2 setelah tiba di pulau Ndao, Jumat (3/6). Dan karena proses sudah diselesaikan, besoknya, Minggu (5/6) semua prajurit langsung kembali, dengan menumpang perahu motor Enam Puteri.

“Hari ini, Minggu (5/6) kami sudah balik dari Ndao setelah menyalur BLT Migor kepada 516 warga. Dengan total dana yang tersalur adalah Rp. 154.800.000. Waktu penyaluran selama dua hari, yakni Jumat (3/6) dan selesai Sabtu (4/6). Di hari pertama itu sampai malam salurnya di Kantor Camat Ndao Nuse,” kata Pasi Ter, Horiyanto. (*/ROLLE/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.