Berperang di Pulau Ndao, Prajurit TND AD Menang Tanpa Senjata, Dandim Bayu Langsung Balik Kanan

NDAO NUSE, ROLLE.id–Sejumlah prajurit TNI AD, dari Kodim 1627/Rote Ndao, berperang di pulau Ndao, yang merupakan sebuah pulau kecil dan terpencil. Dengan seragam lorengnya, mereka akhirnya memenangkan setiap pertempuran, tanpa menggunakan senjata.

Beragam kesulitan yang ditemui di pulau tersebut, membuat mereka terus berjuang, melawan dengan gigih. Dan musuh yang dihadapi dalam peperanganya adalah keterbatasan yang begitu kompleks.

Prajurit yang dipimpin langsung oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, mengawali perangnya dari pelabuhan Desa Nemberala Kecamatan Rote Barat. Dengan berseragam khas TNI AD, mereka siap bertempur dengan musuh yang sudah persis di depan mata.

Perangnya dimulai ketika hendak naik perahu motor, sebagai satu-satunya alat transportasi yang dimiliki warga pulau Ndao. Dengan menunggu giliran, prajurit TNI AD, harus diangkut menggunakan sebuah pelampung, agar tidak kecebur di dalam laut.

Kemudian, di atas perahu, mereka mengambil posisi di atas buritan. Dengan perang selanjutnya adalah membiarkan tubuhnya dipanggang bebas oleh terik matahari. Sebab, di posisi tersebut, tak ada sesuatu yang digunakan sebagai penghalang sinar matahari yang saat itu mulai panas.

Kondisi itu dirasakan selama satu jam lebih sebagai waktu tempuh penyeberangan dari pelabuhan Nemberala menuju pulau Ndao. Sehingga dengan keindahan alam laut yang sedang dinikmati, panasnya sinar matahari yang terus membakar seolah tak dirasakan.

Dilanjutkan dengan keadaan sebagaimana pada proses naik, hal serupa juga dilakukan disaat hendak turun dari perahu. Setiap barang bawaan, diturunkan dengan penuh hati-hati, oleh anak buah perahu yang harus tercebur basah di dalam laut.

Aktifitas anak buah perahu disaat tiba di pelabuhan tujuan, Jumat (3/6). Foto : Dok. ROTE MALOLE

Sebab, semua penumpang, berikut barang bawaan diprioritaskan untuk tidak basah. Sehingga alat sederhana yang digunakan untuk menjembatani turun dari perahu, setiap penumpang dengan sabar menanti giliran. Sebab, kapasitasnya memang tak bisa lebih dari tiga orang. Itu pun, kedua sisinya wajib dipegang oleh dua orang anak buah perahu.

“Selamat datang komandan,” sambut Sersan Satu (Sertu) Herman Muskananfola, dengan memberi penghormatan kepada Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, setelah turun dari perahu Bersitha, Jumat (3/6).

Terlihat, seluruh prajurit Kodim yang ikut ke Ndao, langsung mengemas barang bawaan yang dibawa. Ransel dan juga kardus dicek agar tidak ketinggalan. Kemudian satu per satu turun dan menginjakan kaki di tanah Ndao.

Dengan satu komando, seluruh barang bawaan langsung dipikul. Prajurit yang berjejer di tepi pantai, melangkah maju penuh semangat. Semuanya terlihat memikul barang yang dibawa di atas pundak.

Sertu Herman Muskananfola, dengan kendaraan tuanya, mengangkut barang bawaan dari Kodim 1627/Rote Ndao, Jumat (3/6). Foto : Dok. ROTE MALOLE

“Semua barang, nanti kita muat pakai viar. Kalau banyak bisa balik lagi untuk ambil. Tidak apa-apa, kami di Ndao, memang sudah biasa,” kata Sertu Herman.

Karena alat transportasinya sangat terbatas, sehingga tak hanya barang yang diangkut menggunakan kendaraan tersebut (viar). Sertu Herman, dengan kendaraan tuanya, dipakai bolak-balik untuk mendrop beberapa prajurit. Sementara prajurit lainnya menumpang sepeda motor milik warga setempat.

“Kita terus berusaha untuk selalu jadi pemenang. Dalam situasi sesulit apapun tidak boleh kalah. Apalagi hanya semacam kondisi yang ada di pulau Ndao. Karena kami TNI AD, sudah terbiasa dengan hal-hal yang lebih sulit,” kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, kepada ROTE MALOLE, Jumat (3/6) di pelabuhan rakyat Desa Ndao Nuse.

“Besok, Sabtu (4/6) saya langsung balik kanan (kembali), agar bisa melakukan kegiatan di Desa Kolobolom, Kecamatan Lobalain. Tapi anggota lain masih tetap di Ndao, untuk salur BLT Migor hingga selesai,” tambah Dandim Bayu. (*/ROLLE/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.