NGGODIMEDA, ROLLE.id–Peristiwa kebakaran rumah yang dialami keluarga Watson Kiuk, menyisahkan trauma, dan sedih teramat pedih. Pasalnya, tak banyak yang diselamatkan dari ganasnya si jago merah yang telah meratakan rumahnya dengan tanah.
Kini, mereka tak lagi punya rumah, sebagai tempat tinggal. Yang ada hanya tatapan sedih menatap reruntuhan atap seng, yang tersisa dari kebakaran yang terjadi pada dini hari, Sabtu (29/7).
Di mana, saat itu, api dengan begitu cepat merambat melalui material yang sangat mudah terbakar. Yakni, dari daun Lontar, yang digunakan sebagai atap dapur, dan dinding pelepah Gewang. Kemudian, api melahap habis barang yang ada di dalam dapur dan rumah induk.
Yakni, 2 buah tempat tidur, termasuk kasur-bantal, 2 buah lemari pakaian, uang tunai senilai Rp. 2.500.000. Ada 4 unit telepon genggam (android), 1 buah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), bersama 1 buah Surat Izin Mengemudi (SIM) atas nama Elvi Pellondou, yang tak sempat diselamatkan.
Berikut, seluruh perabotan dapur, bersama 1 unit rak piring, dan juga kulkas, serta 1 satu stel kursi plastik. Kemudian, 1 unit meteran listrik dan padi.5 karung.
“Total kerugian sementara yang dialami korban sebanyak kurang lebih Rp. 100.000.000. Kerugian ini belum termasuk bangunan rumah dan dapur,” kata Kapolsek Rote Tengah, IPDA Charles Rihi Pati, kepada ROTE MALOLE, Minggu (30/7).
Rumah induknya tak beda jauh dengan dapur yang menggunakan material lokal, pelepah Gewang, untuk dinding. Dan dengan begitu sederhananya, rumah yang beratap seng, dan berlantai keramik ini, dihuni keluarga Watson Kiuk, bersama istri, Elvi Kiuk, dan lima orang anaknya.
Dan sewaktu kejadian, mereka berusaha minta tolong, agar api bisa dipadamkan. Hanya saja, takdir berkata lain. Kobaran api yang merambat begitu cepatnya, membakar habis rumah tempat tinggal mereka.
Sebagian besar barang tak sempat dibawa keluar, untuk diselematkan. Dan keluarga ini begitu sangat terpukul dari peristiwa yang tak diharapkan itu.
Hanya ada satu unit televisi, bersama recivernya yang kemudian dibawa keluar sebelum api merambat ke dalam rumah. Begitu juga satu unit sepeda motor, juga berhasil didorong keluar, serta beberapa berkas surat berharga, sempat diselamatkan.
“Ijazah, Kartu Keluarga, akta lahir, akta nikah, raport, Kartu Tanda Penduduk, dan sertifikat habis terbakar,” kata Kapolsek Charles.
Peristiwa itu menarik empati warga sekitar. Yang ketika di pagi hari, Sabtu (29/7) pemerintah desa Nggodimeda, dibantu warga langsung mendirikan sebuah gubuk darurat bagi Elvy dan anak-anaknya.
“Pagi hari katong (kami) langsung buat tenda sementara, untuk korban. Setelah itu, esoknya, Minggu (30/7), pulang gereja katong potong kayu untuk buat rumah darurat,” kata Sekretaris Desa Nggodimeda, Fandi Kiuk, Selasa (1/8).
“Selain sepeda motor, yang tersisa hanya pakaian di badan. Karena semua sudah ludes terbakar,” ungkapnya. (*/ROLLE/TIM)