Tiga Kali ‘Bersemi’, Cinta ke Lentera Pupus di Tengah Jalan, DPD Gelora Bilang PHB-Sandro Tak Jelas

METINA, ROLLE.id—DPD Partai Gelora Kabupaten Rote Ndao, resmi memutus dukungan politik kepada paket Lentera, dalam menghadapi Pilkada tahun 2024.

Keputusan tersebut ditempuh pasca tiga kali kandidat Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bacawabupnya bertemu, dan intens membangun komunikasi politik dengan Gelora.

Mulai dari kandidat Bacabupnya, Paulina Haning-Bullu, alias PHB, yang dua kali berturut-turut sowan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi NTT.

Terakhir, PHB, didampingi Sandro Fanggidae, sebagai Bacawabunya, juga melakukan hal serupa di Kupang, Selasa (9/7) lalu.

Sayangnya, komunikasi yang mulai mengerucut untuk bergandengan tangan masuk dalam gelanggang tarung Pilkada, akhirnya pupus kandas di tengah jalan.

Sebab, DPD Gelora, merasa dipermainkan setelah paket Lentera diundang beberapa kali ke Jakarta oleh Dewan Pimpinan Nasional (DPN).

“Komunikasi ini bukan baru satu kali, tapi lebih, yaitu tiga kali. Paket Lentera, yaitu ibu Paulina, dan pak Sandro, sudah bertemu dengan DPW di Kupang,” jelas Sekretaris DPD Gelora Kabupaten Rote Ndao, Keneng Nurul Haji Gani, dalam konferensi pers di sekretarianya, Sabtu (20/7).

“Dari komunikasi itu, keluarlah undangan dari Gelora kepada paket Lentera, untuk menghadiri sebuah pertemuan di Gelora center,” jelas Keneng

“Dan sebagai ketua DPD, saya sudah berkoordinasi langsung dengan Bakal Calon Bupati paket Lentera, ibu Paulina, untuk mengkonfirmasi kehadiran ke Gelora Center di Jakarta. Terakhir saya ketemu ibu Paulina, di rumahnya, Sabtu (20/7),” sambungnya menjelaskan.

“Tapi ternyata beliau (Paulina) sudah tidak konsisten lagi. Padahal sudah dua kali minta waktu untuk dijadwalkan ulang, atau diundur dengan alasan ada kesibukan. Ibu Paulina. Tapi kemudian ibu Paulina, bilang lagi bahwa tidak jadi dengan Gelora,” tambah Keneng menjelaskan.

Merasa dipermainkan, Keneng, kemudian berkoordinasi dengan pimpinannya di level DPW dan DPN. Disampaikan kondisi terkini terhadap posisi Gelora, yang terlanjur dipermainkan dengan berbagai alasan yang diperolehnya.

Tak hanya itu, Keneng, yang berusaha mengkroscek kebenaran kepada Sandro Fanggidae, sebagai Bacawabup Lentera, juga menuai kesal.

Beberapa kali panggilan suara dan chat WhatsAppnya tak direspon oleh Sandro, saat dirinya ingin menyampaikan keputusan yang dibuat PHB, terhadap Geloran.

Dan Sandro, yang balik menghubungi Keneng, kemudian sedikit menebar harapan. Ia (Sandro) berharap agar Keneng, tetap tenang, dan meminta sedikit waktu untuk berkoordinasi dengan PHB, Bacabupnya, 

“Waktu pak Sandro, telpon balik, beliau minta saya untuk tenang-tenang dulu sambil koordinasi dengan ibu Paulina, karena (Sandro) tidak tahu apa-apa. Dan beliau juga janji akan info balik dengan minta sedikit waktu, makanya saya tunggu,” jelas Keneng.

“Saya sudah langsung sampaikan ke pak Sandro, bahwa ibu Paulina, tidak lagi mau dengan Gelora. Setelah itu, pak Sandro, minta saya untuk tunggu sebentar. Tapi sampai malam tidak ada kabar apa-apa. Saya telpon-telepon sampai belasan kali tidak direspon,” kesal Keneng. 

“Dari situ saya anggap bahwa Bakal Calon Bupati, dan Bakal Calon Wakil Bupati Lentera tidak jelas. Makanya partai Gelora ambil sikap tarik dukungan dari Lentera,” tambahnya. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.