SIOMEDA, ROLLE.id–Ucapan bodoh yang terlontar dari mulut Camat Rote Tengah, Tarsisius Sani, memantik reaksi para Kepala Desa (Kades) di wilayah itu.
Sehingga tak menunggu lama, hampir semua Kades langsung mendatanginya untuk meminta klarifikasi, Jumat (22/3).
Yakni, Kades Siomeda, Dominikus Manafe, Kades Nggodimeda, Welkis Ballo, Penjabat (Pj) Kades Limakoli, Brian R. Killa, Pj Kades Lidamanu, Yanes Y. Manafe, dan Pj Kades Lidabesi, Robin Daik.
Hanya ada dua Kades yang tak hadir, karena berhalangan. Yaitu, Pj Kades Suebela, Kornelis Talan, dan Pj Kades Maubesi, Airef J. Mansopu.
Pasalnya, substansi yang disampaikan Camat, saat diwawancarai awak media, Selasa (20/3) membias dan melukai perasaan semua Kades.
Yang saat itu, oleh para awak media, merespon keluhan warga Kelurahan Onatali terhadap sarana air minum yang tidak bisa dimanfaatkan.
“Kami akan sangat menghargai beliau sebagai Camat dan bapak, apabila kami dipanggil dan dididik kalau memang kami salah,” ucap Brian R. Killa, Penjabat Kepala Desa Limakoli, kepada ROTE MALOLE, Jumat (22/3).
“Pakai kata bodoh dan naif pun kami terima. Tapi ini kan sedang bicara tentang masalah lain, di tempat lain, tapi kami Kades, yang kena getah,” ucapnya heran.
Brian, mengaku sangat kecewa. Sebab, pernyataan Camat, bukan merupakaan candaan yang dianggap sepele.
Yang menurutnya jika tidak direspon, kelak terpupuk menjadi kebiasaan. Dan Camat pasti akan semena-mena terhadap Kades.
“Kalau dibiarkan, maka bisa saja pak Camat tidak lagi menganggap Kepala Desa itu siapa. Belum lagi, status kami, ada sebagai penjabat yang diangkat, jadi kesannya Bupati mengangkat Kades bodoh,” ungkapnya.
Sehingga hal tersebut diakuinya sudah disampaikan langsung kepada Camat, saat proses klarifikasi.
“Beta (saya) langsung bilang ke pak Camat, kalau dampak dari ucapan itu sangat besar,” kata Brian.
Hal senada juga diungkap Kades Siomeda, Dominikus Manafe. Yang walau terluka, dan disakiti, tapi bersama Kades lainnya menerima permohonan maaf dari Camat Tarsisius.
Walau demikian, tak ditampiknya terhadap suasana yang berlangsung sedikit alot, dan mulai memanas.
Bahwa, oleh Camat, ucapan yang dilontarkanya itu bertujuan untuk menjaga nama baik Kecamatan Rote Tengah, terhadap urusan kebutuhan masyarakat secara umum.
“Di hadapan pak Camat tadi beta bilang, kalau maneleo (tetua adat) dengar ini bahasa maka berat. Pasti ada denda adat,” kata Dominikus di balik panggilan WhatsApp kepada ROTE MALOLE.
“Karena kami dipilih oleh mereka/masyarakat. Yang setelah itu baru pak Camat dengan entenya bilang Kades yang dipilih itu bodoh, kan sangat berbahaya,” ungkapnya.
“Tapi semuanya sudah beres, pak Camat juga sudah mengakui dan minta maaf, jadi sonde ada lagi yang harus dipersoalkan. Karena katong hanya ingin suasana yang sejuk di Rote Tengah, makanya katong terima ucapan maaf itu dan memaafkan atau mengampuni,” sambungnya. (*/ROLLE/JIT)