DAIMA, ROLLE.id–Kabupaten Rote Ndao tengah mempersiapkan diri terhadap era baru dimulainya pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN).
Proyek strategis ini digadang-gadang mampu mengubah perekonomian daerah setempat secara signifikan.
Betapa tidak, melalui pemerintah pusat, dana senilai Rp. 2 Triliun siap dikucurkan untuk membiayai proyek tersebut di Kabupaten Rote Ndao.
Dengan luasannya mencapai 10.000 hektare, industri garam ini mencakup 10 zona produksi. Yang diperkirakan mampu memproduksi dua juta ton per tahun, berdampak terhadap perekonomian, terutama masyarakat sekitar.
“Bisa 50.000 orang menggantungkan hidup di sini,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono, saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Rote Ndao, Selasa (3/5).

Sebab, kehadiran industri garam yang meliputi wilayah Kecamatan Rote Timur, dan Landu Leko itu, dipastikan menyerap 26.600 tenaga kerja.
Kehadiran proyek garam Nasional di NTT, khususnya di Rote Ndao, disambut hangat Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, alias Melki Laka Lena.
Di mana, proyek tersebut sesuai planningnya, mulai beroperasi pada Maret 2026 mendatang. Dengan skema pembiayaan direncanakan secara bertahap.
Yakni, tahap satu senilai Rp. 750 milyar, menyusul Rp. 1 triliun, dan sisanya di tahap III.
“Kalau terang dan garam sudah datang, berarti NTT lebih sejahtera,” kata Gubernur Melki, yang merespon dukungan infrastruktur listrik dari PLN. (*/ROLLE/JIT)