OENGGAE, ROLLE.id–Satu per satu fakta baru terungkap di balik polemik ijasah paket C, Apremoi Dudelusy Dethan, Wakil Bupati Rote Ndao terpilih.
Dengan sejumlah sangkaan yang disangkakan, nama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Oenggae dibawa-bawa, saat Apremoi ditetapkan sebagai pasangan calon peserta Pilkada Rote Ndao.
Dengan salah satu sangkaan yang kini bergulir di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kupang, adalah soal kejelasan huruf pada nama Apremoi.
Di mana, pada penulisan ijasah, tertera huruf (I) kapital di akhir nama Apremoi. Dan karena menggunakan dua garis palang atas dan bawah, memantik kontraversi yang kian menanas.
Sehingga Yefry Pena, sebagai pengelola PKBM Oenggae, telah dimintai keterangannya oleh pihak dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Rote Ndao.
“Saya dipanggil untuk klarifikasi, sehingga saya klarifikasi,” kata Yefry Pena, yang ditemui ROTE MALOLE, di kediamannya, Jumat (20/12).
“Hanya ditanyakan satu huruf sa (saja). Ini huruf (S) atau (I),” sambungnya.
Yefry pun menjawab sesuai data yang terinput sebelumnya. Bahwa penulisan ijasah tersebut berpatokan pada dokumen yang dimiliki oleh Apremoi.
Dan walau bukan dirinya yang menulis, tapi Yefry berusaha menjawab sepanjang yang diketahuinya.
“Saya dipanggil, disuruh duduk dan difoto lalu ditayakan ini (I) atau (S),” ungkapnya.
“Saya bilang, menurut saya bahwa itu (I) bukan (S),” kata Yefry, mengulang jawabanya saat ditanyakan pihak dinas.
“Hanya mereka (pihak dinas) bilangnya ini (S) bukan (I), jadi saya juga bingung,” ungkapnya.
Rasa-rasanya, Yefry, diarahkan untuk mengakui huruf (S) untuk melegitimasi penulisan nama Apremoi menjadi Apremos.
Tapi ia tetap kekeh pada dokumen-dokumen penunjang lainnya, yang menerangkan nama Apremoi, dan bukan Apremos sebagai alumni PKBM Oenggae.
Patut diduga bahwa, jawaban Yefry saat itu membuat pihak dinas pendidikan begitu kecewa. Sebab, Yefry belum mengganti jawabannya setelah beberapa kali ditanyakan.
Sehingga dengan mengingat-ingat, Yefry, sedikit mengungkap pertanyaan yang diajukan sewaktu dirinya dimintai klarifikasi.
Yefry, ditanya dengan berdasar pada anggapan pihak lain yang terlanjur mempersoalkan beda huruf pada nama Apremoi.
“Yang dong bilang (S),” beber Yefry, mengutip pertanyaan yang diajukan pihak dinas terhadapnya. (*/ROLLE/JIT)