Awasi Tahapan Pemilu, Panwascam Wilayah Ini Terobos Sungai Saen Dale, Lewati Jalanan Berlumpur hingga Taklukan Medan Terjal

SUEBELA, ROLLE.id–Kisah ini datangnya dari tim Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Rote Tengah. Gunung, lembah, jalan berlumpur hingga kali (aliran sungai) diseberangi, demi tugas pengawasan yang diembannya.

Meski banyak rintangan yang dihadapi, tapi tim pengawas ini tidak menyerah begitu saja. Dan mereka akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya, dan patut diapresiasi.

Betapa tidak, mulai dari jalan berlubang serta menggunduk akibat tertimbun material tanah, dilewati. Pada bagian lainnya dipenuhii lumpur, sehingga rawan tergelincir, mengantar mereka dalam perjalanan menuju Desa Suebela.

Selepas itu, ditemui jalan terjal, kemudian menukik dengan belokan tajam. Ditambah kerusakan jalan rabat beton yang pernah dibangun untuk mengurangi tingkat kerawanan, malah menambah resikonya, dari bagian yang tersisa tak beraturan, rusak terkikis air hujan.

Perjalananya memang tak semulus yang dibayangkan. Karena sesekali mengharuskan Jessy Imanuel Toelle, dan Adi Step Amalo, berhenti sejenak, untuk mengamati jalur teraman untuk dilalui.

Dan keduanya merupakan tim panitia pengawas pada tingkatan berbeda. Di mana, Jessy adalah anggota Panwascam Rote Tengah, sedangkan Adi, sebagai Panwas Desa Suebela.

Salah satu kondisi jalan berlumpur yang tidak bisa dihindari ketika menuju wilayah Desa Suebela. Foto : Istimewa

“Medannya sangat berat. Setelah gunung, turun lembah, dengan jalan penuh lumpur dan berlubang,” kata Jessy Imanuel Toelle, yang mengaku sebagai anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Rote Tengah, kepada ROTE MALOLE, Rabu (22/2).

Jessy, bersama rekanya, Adi, memang ditugaskan untuk menyelesaikan tugas pengawasan di desa tersebut. Yang diakuinya, melakukan uji petik terhadap kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih.

Di mana, Coklit, merupakan salah satu tahapan penting jelang Pemilu tahun 2024 mendatang. Dan kegiatan tersebut, dilakukan oleh petugas bentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang pelaksanaanya sementara berlangsung.

“Yang lakukan Coklit adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) atau Pantarlih. Dan kami mengawasi, untuk memastikan tahapanya dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Jessy.

“Adalah kewajiban bagi kami untuk turun dan langsung melakukan pengawasan melalui uji petik di lapangan. Walau berupa sampel, tapi harus riil, tanpa rekayasa. Makanya kami harus sampai di semua dusun yang ada di wilayah Desa Suebela,” sambungnya dengan menyampaikan rute pengawasanya di wilayah Desa Suebela.

“Mulai dari Dusun Ingufao 2, trus Ingufao 1, Panamamen, lanjut Dusun Ho, dan Fidelas. Kemudian, Dusun Saen Dale, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Rote Selatan,” ungkapnya.

Bahwa, sepanjang perjalanan dari Dusun Ingufao 2, menuju Dusun Ho, kerusakan jalan yang dirasa tidak seberapa dibanding ke Dusun Saen Dale, dari Dusun Ho. Di mana, warga setempat yang sering melewati pun mengaku menyerah dengan kondisi tersebut.

Jessy Imanuel Toelle (tengah) dan rekanya Adi Step Amalo (kiri), bersama salah seorang warga Suebela, yang membantu menyeberangkan kendaraanya dari kali Saen Dale, Selasa (21/2). Foto : Istimewa.

Tak hanya berlumpur, tapi kerusakanya sangat memprihatinkan. Sehingga di musim hujan, warga dusun tersebut (Saen Dale) terlebih yang tinggal di Keka Sele, terisolir.

“Jalan satu-satunya yang bisa dilalui oleh 12 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Keka Sele, Dusun Saen Dale, adalah dengan menyeberang aliran air/kali Saen Dale. Tapi kalau musim hujan sudah tidak bisa lewat. Karena ada luapan air dan membahayakan,” kata Jessy.

Dan di kali tersebut, disebutnya sangat mendebarkan, saat dirinya dan Adi, melanjutkan perjalanan ke Saen Dale dari Dusun Ho. Bahkan, karena merasa takut, dia dan Adi, hendak mengurung niat, dan ingin berbalik arah.

Pasalnya, kedalam air yang diukur, setinggi paha orang dewasa, berpotensi menghanyutkan kendaraan yang ditumpangi. Beruntung, ditolong oleh salah satu warga, yang kebetulan melintas di jalur tersebut.

“Untung bae (beruntung) ada orang lewat, jadi bantu dorong motor ke seberang kali. Padahal katong (kami) berdua su (sudah) takut dan berpikir untuk balik arah,” kata Jessy, diakui Adi, rekanya.

“Tapi perjalanan ke Suebela, punya cerita tersendiri. Selain butuh kesabaran, juga memacu adrenalin. Langgar (lewati) kali, jalan rusak/berlubang dan berlumpur sonde bisa dihindari. Setelah menanjak, maka siap nyali untuk jalan menurun dengan belokan tajam,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.