BA’A, ROLLE.id–Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Rote Ndao, merespon kondisi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sempat dikhawatirkan masyarakat.
Melalui Rapat Koordinasi (Rakor) hal itu menjadi agenda tunggal yang menyita energi dalam pembahasanya.
Beberapa solusi ditawarkan dalam Rakor yang diselenggarakan di ruang Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP), Senin (13/5).
Mulai dari Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu, yang menawarkan diskresi.
Di mana, dengan kondisi geografis antar wilayah kecamatan yang berjauhan, diskresi menurutnya diberlakukan dalam tempo waktu yang relatif singkat.
Ditambah memastikan harga jual yang tak melebihi Harga Ecerean Tertinggi (HET) di tingkat pengecer, Sombu, minta kondisi tersebut tak digiring kemana-mana, apalagi politik.
Sedangkan terkait kondisi antrian yang mulai terurai di Stasiun Pengisin Bahan bakar Umum (SPBU) Kapolres Rote Ndao, kemudian ikut bersolusi.
Solusinya sederhana, yang dirangkum dari masyarakat saat mengakses BBM bersubsidi di setiap SPBU.
Dan solusinya ini terfokus pada pada SPBU, yang kini menjadi tempat satu-satunya memperoleh BBM yang dibutuhkan.
Sehingga stok yang dimiliki dapat tersalurkan tepat waktu, dengan menyesuaikan jadwal masuk kapal tanker yang mengantar jatah BBM.
Dan Kapolres Mardiono juga menyetujui tawaran diskresi, yang disampaikan Pj Bupati Sombu.
“Kondisi terkini, telah ada dua kapal tanker di pelabuhan Papela, untuk meningkatkan pasokan BBM ke SPBU di Kabupaten Rote Ndao,” kata Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, dalam Rakor, Senin (13/5).
“Sehingga perlu dilakukan penambahan jam untuk penyaluran BBM di SPBU, serta diskresi BBM kepada sub penyalur,” tawarnya. (*/ROLLE/JIT)