LIDALOAK, ROLLE.id–Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus menyatakan kepedulianya kepada jemaat Tuhan. Dengan berkat yang dimiliki, sejumlah umat dijangkau dan dibantu dalam aksi Diakonia.
Hal tersebut dilakukan, karena menyadari bahwa berkat yang diperoleh hanyalah sebuah titipan Tuhan. Di mana, setiap orang dikehendaki untuk melakukan kepada sesama dengan tanpa pamrih.
Atas dasar itulah, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI, Kabupaten Rote Ndao, merasa terpanggil untuk bisa melakukannya. Bahwa, yang dilakukan pun berasal dari kekurangan. Sehingga tidak semua kebutuhan secara langsung dipenuhi.
“Kami hanya mau belajar untuk bagi berkat. Karena yang kami punya saat ini, bukan semata-mata dari hasil usaha kami. Tapi Tuhan yang memberkati melalui kemudahan-kemudahan dalam setiap proses yang kami lakukan,” kata ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kabupaten Rote Ndao, Simson Polin, kepada ROTE MALOLE, Kamis (30/6).
“Bahkan, kalau mau dihitung, belum seberapa yang kami bagi dari berkat-berkat yang sudah kami terima dari Tuhan. Makanya hingga saat ini, pemberian yang kami berikan masih sangat kurang,” ungkapnya.
Walau demikian, lanjut Sipo, demikian sapaan keseharian Simson Polin, dirinya tak menyangkal berbagai berkat yang sudah diperoleh. Yang kemudian disebutnya, berkat Tuhan yang disalurkan, diberi dengan sangat terbatas.
Bahwa, dukungan yang diberikan, mewakili kepeduliannya, untuk membantu. Yang dirasa begitu bahagia, ketika melihat sesama ikut merasakan hal yang sama.
“Prinsipnya, bahwa kami hanya ingin melihat ada sesama yang merasa bahagia. Sehingga dari yang bisa kami beri, semoga membantu sesama yang membutuhkan,” kata Sipo.
Bantuan yang diberikan, tidak secara blak-blakan disebutkan. Dirinya malah berusaha untuk tidak menyebutkan jenis bantuan yang diberikan kepada salah satu jemaat Tuhan, di dusun Batuleli, desa persiapan Lidaloak.
Di mana, bantuan tersebut berupa dukungan sebuah alat berat, jenis exavator. Yang diberikan untuk melakukan pembersihan lokasi pembangunan gedung gereja baru, yang sementara berlangsung proses pembangunan.
“Puji Tuhan, katong (kami) sonde (tidak) sangka kalau om Sipo, bantu exavator. Memang katong ada sementara bangun gedung gereja baru. Karena gedung lama sudah mulai rusak karena kondisi yang labil,” kata Deldi J. Ndaumanu, Gembala Sidang, Jemaat Solideo, Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Batuleli Desa persiapan Lidaloak, Kecamatan Rote Tengah.
Menurutnya, informasi tersebut diperoleh dari salah satu jemaat Tuhan, yang dipimpinnya. Bahwa, dengan dukungan alat angkut dari toko Tujuh Jaya (TJ) exavator tersebut diantar ke lokasi pembangunan gereja.
Di mana, dengan kondisi tanah yang miring, sangat menyulitkan jemaatnya untuk mengerjakan dengan mengandalkan tenaga manusia. Yang kemudian diakuinya, pada proses pembangunan sebelumnya, juga dibantu oleh seorang tokoh Muslim dari Kota Kupang.
“Waktu alat sampai di lokasi baru katong tahu bahwa, sebenarnya alat itu mau diantar ke Manubu untuk melanjutkan sebuah proyek yang sedang dikerjakan. Tapi karena kebetulan lewat sini, jadi mungkin om Sipo, berpikir untuk mampir sebentar untuk bantu kasi rata tanah pakai alat beratnya,” kata Deldi.
“Ketika katong bacerita (berbincang) di waktu rehat dengan operator exavator baru kami tahu, bahwa, toko Tujuh Jaya, bantu mobil tronton. Jadi sopirnya rela tunggu sampai habis kasi rata baru lanjut ke Manubulu,” ungkapnya.
“Kami hanya bisa menyampaikan terima kasih dan rasa syukur kepada Tuhan. Bahwa melalui om Sipo dan toko Tujuh Jaya, pekerjaan kami yang sulit sudah dipermudah. Selain itu, pak Haji Darwis, juga sudah bantu, sehingga semua tiang-tiang beton sudah dicor. Dan hal luar biasa inilah yang buat jemaa kami merasa sangat bersyukur,” tutupnya. (*/ROLLE/TIM)
