BUSALANGGA TIMUR, ROLLE.id–Salah satu pembicara dalam dialog kebangsaan Tim Pemenangan Muda (TPM) Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, tampil dengan mengisahkan pengalaman semenjak kecil.
Bahwa, dengan melewati beragam peristiwa dan juga tantangan yang begitu kompleks, karakter kepemimpinan dibentuk dengan berproses.
Yang dari sejumlah pengalaman itulah, kepemimpinan orang muda menurutnya tak melulu terhadap jabatan yang sedang diemban. Tetapi kepemimpinan lebih ditekankan terhadap perjalanan atau proses, sehingga bisa melanjutkan kualitas dari kepemimpinan itu sendiri.
Dan sosok yang dimasud adalah Denison Moy. Yang dalam dialog itu, dia tampil dengan usianya yang terbilang masih muda. Yang kini mengemban kepercayaan dan tanggung jawab yang besar sebagai ketua Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud, Kabupaten Rote Ndao.
“Bicara tentang kepemimpinan orang muda, tidak segampang yang orang berpikir tentang sebuah jabatan. Tetapi tentang proses,” kata Denison Moy, Selasa (12/12).
“Dan disitulah kita akan menemukan bagaimana alur kepemimpinan, dan bagaimana kita berpikir tentang kepemimpinan-kepemimpinan menunjukan kepemimpian,” sambungnya.
Denison, yang dengan bangga kemudian mengatakan bahwa semua orang muda punya porsi yang sama. Dan itu diungkapnya selalu ada.
“Bicara tentang orang muda, maka inilah waktu yang tepat untuk orang muda, bicara tentang regenarasi kepemimpinan bangsa ini. Mulai dari daerah kabupaten, provinsi, hingga pusat,” ungkapnya.
Dia kemudian sedikit membuka awal perjalananya dalam meniti karier. Di mana, Denison kecil, dilahirkan di Oenale, persisnya di Desa Oenitas Kecamatan Rote Barat.
Yang dalam pertumbuhanya, dia menyelesaikan pendidikan SD dan SMP, di tanah kelahiranya, kemudian SMA Negeri Oemilan, di Desa Saindule Kecamatan Rote Barat Laut.
Karena tekadnya untuk terus bersekolah, Denison, yang akrap dipanggil Deni, juga menuntaskan pendidikan di perguruan tinggi.
Di mana, Universitas Nusa Cendana (Undana) kini jadi almamaternya, dengan menamatkan diri di fakultas sains dan teknik sipil.
“Dari SMP, di SMP Negeri 2 Rote Barat Laut waktu itu, beta ketua Osis. Mulai dari situlah terbentuk, bagaimana membangun jiwa-jiwa kepemimpinan. Di SMA pun demikian,” kisanya.
“Dan di tahun 2002, beta ikut Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan keluar sebagai peserta terbaik. Tahun 2006-2007, terpilih sebagai Badan Legislatif Mahasiswa (BLM). Dan di tahun itu juga, beta sebagai ketua bidang oritor BLM PT, itu tingkat universitas,” ungkapnya.
“Inilah beta pung (punya) jalur, untuk mengembangkan bagaimana menjadi seorang pemimpin dari jalur politik,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)