Leger Kusam di Map Kuning Buka Tabir Apremoi Sewaktu SMA, Tegas Mantan Wali Kelas No Tipu-tipu

TUNGGANAMO, ROLLE.id–Polemik terhadap proses perolehan ijasah paket C, perlahan menunjukan titik terang. 

Apremoi Dudelusy Dethan, yang selama ini diduga tak menjalani proses pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) satu per satu memunculkan bukti yang tak terbantahkan.

Di mana, Apremoi, betul-betul tercatat dalam dokumen sekolah sebagai warga SMA Negeri Pantai Baru, tahun 2004 hingga tahun 2006.

Melalui Merlin Julita Kore, salah satu teman seangkatannya yang kini seorang pendeta, mengungkap kebersamaan yang begitu ‘soulmate’.

Dari kelas 1 hingga kelas 3, Merlin, dan beberapa teman lainnya, merupakan sahabat karib sewaktu berseragam Putih Abu-abu.

Di tambah Elisabet S. Efon, yang pernah membimbing, dan mengasuh Apremoi, bersama 34 murid lainnya sebagai wali kelas 2A, di tahun ajaran 2005/2006.

“Saya penempatan 2005. Setelah beberapa bulan, jadi wali kelas kakak Lusy (Apremoi),” ungkap Elisabet S. Efon, mantan wali kelas 2A, saat ditemui ROTE MALOLE, Sabtu (7/12).

Elisabet, mengaku pernah didatangi Agustaf Dethan, ayah kandung Apremoi, untuk meminta arsip buku Laporan Pendidikan (Rapor), anaknya.

Sebab, dokumen yang pernah diterima saat kenaikan kelas 3, diakuinya sudah tak dimiliki. Dugaannya ikut terbakar dalam peristiwa dua kali kebakaran rumah yang dialami anaknya, hingga rata tanah.

“Bapak Gustaf, bilang butuh raport. Sedangkan di Oeledo, sudah tidak ada lagi. Jadi saya, dan teman guru cari di ruangan kurikulum yang lama,” kata Elisabet.

Dokumen yang dicari itu memang sangat dibutuhkan saat ini. Pasalnya, Apremoi, yang kini Wakil Bupati Rote Ndao terpilih, sedang digugat di PTUN Kupang.

Apremoi, digugat dengan dugaan yang tak proesedural dalam memperoleh ijasah paket C dari PKBM Oenggae.

Dan Rapor yang dibutuh Agustaf, yang diperoleh malah Leger. Sebuah dokumen yang memuat nilai dari semua guru bidang studi. Di mana, Leger berfungsi sama dengan Rapor.

“Ini memang jalan Tuhan. Saya lihat ada map kuning,” kata Eslisabet, yang mengikuti bisikan hatinya untuk mencari ke suatu tempat, yang kini dijadikan ruang penyimpanan dokumen-dokumen penting.

“Saya buka, ternyata ada daftar Legar. Di situ ada nilai siswa dari 2005 sampai 2014. Saya buka halaman paling belakang, aduh ketemu, Apremoi Dudelusy Dethan,” ungkapnya. 

“Saya kasi ke bapak Agustaf, untuk foto copy. Dan saya foto semua. Saya bilang, ini sudah yang bapak cari,” ungkapnya lagi.

“Leger itu memuat semua nilai siswa dari guru bidang studi, baru diinput ke Rapor. Ini bukan tipu-tipu,” tegasnya. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.