MOKDALE, ROLLE.id–Direktur Radio Swara Malole (RSM) Ronny Suwongto, menyerahkan sejumlah buku renungan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Ba’a, Sabtu (30/4). Sebelum diserahkan, terlebih dahulu diberikan siraman rohani dalam suasana persekutuan.
Buku yang diserahkan adalah untuk meningkatkan keimanan dan spritual dalam menjalani masa-masa sebagai WBP. Sekaligus mendukung strategi pembinaan kerohanian yang dilakukan oleh Lapas sendiri.
“Kali ini, jumlah yang kami bawa masih terbatas, dan kami berusaha untuk sediakan jika masih diperlukan. Karena buku ini adalah renungan selama setahun, sehingga bisa dibaca bersama-sama,” kata Direktur Radio Swara Malole, Ronny Suwongto, sesaat sebelum menyerahkan secara simbolis kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas III Ba’a, Daniel Saekoko, Sabtu (30/4).
Selain buku renungan yang berjumlah 50 exemplar, satu buah radio juga diserahkan. “Kami juga serahkan satu buah Radio, semoga bisa bermanfaat,” timpalnya
Saat menerima, Kalapas Kelas III Ba’a, Daniel Saekoko, sangat berterima kasih. Yang diakuinya, perhatian Radio Swara Malole, mendukung upaya pembinaan terhadap warga binaanya.
Selain berterima kasih, dirinya juga menyebut jumlah WBP di Lapas yang dipimpinnya. Sebanyak 82 WBP, Daniel, mengatakan, sudah termasuk para tahanan yang sementara menunggu keputusan tentang status hukum masing-masing.
“Kami di sini, ada 82 WBP. Jumlah ini termasuk tahanan. Di mana, untuk agama, 78 beragama Kristen dan 4 Islam. Dan selama ini tidak ada masalah yang sangat riskan terjadi di dalam Lapas,” kata Kalapas Kelas III Ba’a, Daniel Saekoko, dalam arahan singkatnya.
“Dan hari ini, Sabtu (30/4) kehadiran Radio Swara Malole di sini adalah suatu bentuk pelayanan kasih. Membagi buku renungan dan memberi pelayanan siraman rohani kepada warga binaan kami. Dan kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Direktur dan tim Radio Swara Malole,” sambungnya.
Terhadap buku yang diterima, Daniel, berharap kepada para WBP agar dapat dimanfaatkan. Begitu juga dengan Radio, sehingga secara bergantian dimanfaatkan di waktu yang berbeda.
“Saya harap, buku ini dibaca dan dihayati. Dan sekarang sudah ada radio, jadi Televisi (TV) bisa dipakai malam hari. Siang-siang bisa dengar Radio,” kata Daniel.
Untuk diketahui, pelayanan kasih melalui siraman rohani dalam kegiatan tersebut, dipimpin oleh pendeta Kris Sigarlaki. Walau dilakukan secara singkat, namun suasananya begitu khusuk dalam persekutuan. (*/ROLLE/TIM)
