MAUBESI, ROLLE.id—Setelah beberapa tahun menyimpan rapat perlakuan bejatnya, korban CJL, akhirnya buka suara.
Kepada ibunya, Marince Afliana Tungga, CJL, memberanikan untuk menceritakan semua perbuatan yang kerap dilakukan kakeknya itu terhadapnya.
CJL, menceritakan bahwa kejadian bermula saat dirinya bersama beberapa rekanya menggunakan kamar mandi milik kakeknya Marthen.
Karena selain masih bertalian darah, CJL, dalam kisahnya memang belum mengerti perlakuan yang dialami saat itu.
Sehingga dirinya pun menjalani masa-masa kecilnya dengan penuh bahagia. Tak jarang bersama kakeknya itu.
“Selama ini memang dia (CJL) sonde pernah cerita. Karena memang dia masih kecil, jadi belum mengerti apa-apa tentang itu,” kata Marince Marince Afliana Tungga.
Dengan kejadian pertama, diakuinya saat anaknya CJL, masih di bangku SMP. Bahwa, dengan tempat domisili di satu dusun, Marthen, memang dipanggil sebagai bapak oleh Marince.
“Beta (saya) panggil ‘besa’ (bapak besar). Jadi anak panggil opa atau kakek. Dan memang sonde (tidak) ada pikiran apa-apa kalo sampai jadi begini,” ungkapnya.
Dan karena sudah tak bisa dipendam karena berulang kali, akhirnya hal tersebut kemudian diungkapkan.
Anaknya yang seharusnya menjalani masa-masa kecilnya penuh warna, harus menanggung malu atas aksi bejat sang kakek.
“Ini bukan yang pertama. Su (sudah) ulang-ulang, dia (CJL) diramas trus oleh bapak Marthen, jadi mungkin dia (CJL) sonde bisa tahan lagi, makanya dia cerita,” kata Marince.
“Sekarang dia di kelas 10 di SMA. Dan kejadian ini, beta pung anak bilang mulai dari masih SMP. Persisnya dia sonde ingat lai,” ungkapnya.
“Makanya sebelum ke polisi, beta lapor ke Bapak (kepala) Dusun Nggelamalole, kalau nanti Polisi yang datang,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)
*Foto : ilustrasi/istimewa