MAUBESI, ROLLE.id—Marthen Lesiangi, dengan usianya yang sepuh, tak menunjukan itikad baik atas perbuatan bejatnya.
Kepada keluarga korban CJL, atas dugaan pencabulan yang dilakukannya, belum pernah mendatangi untuk melakukan pendekatan secara kekeluargaan.
Padahal dalam dirinya, sedang melekat sebuah amanah adat, sebagai seorang ‘Maneleo’.
“Bapak Marthen, itu Maneleo Kotadeak, di Desa Maubesi,” kata Marince Afliana Tungga, ibu korban kepada ROTE MALOLE, Jumat (5/1).
“Belum. Sampai hari ini belum pernah datang untuk omong apa-apa, apalagi minta maaf,” sambungnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ROTE MALOLE, peristiwa tersebut kini menjadi rahasia umum di Dusun Nggelamalole. Bahwa, Marthen, memang berperilaku demikian.
Yang lebih mengejutkan, bahwa pelaku kerap menggunakan kata-kata kotor saat menghubungi korban lewat panggilan telepon.
Hanya saja, korban selalu berusaha untuk menghindar, dan tidak terlalu merespon hal tersebut.
Sehingga saat kembali berulah, Marthen, kemudian harus siap mempertanggung-jawabkan segala perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya.
Oleh ibu korban CJL, Marthen telah dilaporkan di Polsek Rote Tengah, atas dugaan pencabulan terhadap salah seorang anaknya.
“Atas kejadian tersebut, korban bersama ibu korban mendatangi Mapolsek Rote Tengah, guna membuat laporan polisi,” kata Kapolsek Rote Tengah, IPDA Charles Rihi Pati, kepada ROTE MALOLE, Rabu (3/1). (*/ROLLE/JIT)
*Foto : ilustrasi/istimewa